Selasa, 10 Januari 2012 - 0 komentar

Permasalahan pada Usia Remaja


Berikut ini dirangkum beberapa permasalahan utama yang dialami oleh remaja :

     a. Seks Bebas

       Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang -perkawinan.Ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius.
       Kelompok remaja yang masuk tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Beberapa penelitian menunjukkan, remaja putra maupun putri pernah berhubungan seksual. Sebagai catatan, kejadian aborsi di Indonesia cukup tinggi yaitu 2,3 juta per tahun dan 20 persen di antaranya remaja
       Hamil diluar nikah merupakan masalah yang bisa juga ditimbulkan dari perilaku seks bebas.Banyak dari remaja kita melakukan aborsi untuk menutupi kehamilannya. Tapi apakah kalian tahu jika aborsi bisa mengancam jiwa sang ibu dan janin yang ada dirahim ibu. Biasanya aborsi dilakukan ketika janin berusia   1-3 minggu. Setelah itu janin akan lebih susah diaborsi. Yang lebih parah jika aborsi yang dilakukan ketika janin telah berusia lebih dari 3 minggu dan terdapat sisa anggota tubuh janin yang tidak bisa keluar hal itu akan menyebabkan kanker bagi sang ibu.

b.   Merokok

       Dimasa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya.
       Tiga zat utama yang ada pada rokok adalah Nikotin (terdapat pada daun tembakau), karbon monoksida (CO) terdapat pada asap rokok, CO dapat menyerobot oksigen dalam tubuh sehingga jantung terpaksa bekerja lebih keras, Tar (komponen pada asap rokok) bahan ini dapat berasal dari daun tembakau ataupun dari zat yang ditambahkan pada tembakau saat pemrosesan. Tar bersifat Karsinogen yaitu dapat menyebabkan kanker.
       Selain, berkontribusi merusak keseimbangan alam dengan gas hasil pembakaran tidak sempurnanya yaitu karbon monoksida (CO), mereka juga menularkan berbagai risiko kesehatan terhadap jutaan orang yang tidak bersalah (perokok pasif).Apalagi perokok hanya menghirup 15% asapnya sedangkan 85% dihirup perokok pasif.Hasilnya, diperkirakan seorang perokok aktif dapat membunuh 200 ribu orang perokok pasif dalam satu tahun (WHO, 2007).
       Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (permissive/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan didepan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.

c.       Penyalahgunaan Narkoba dan Alkoholisme

       Narkoba dan minuman yang mengandung alkohol mempunyai dampak terhadap sistem syaraf manusia yang menimbulkan berbagai perasaan. Sebagian dari narkoba itu meningkatkan gairah, semangat dan keberanian, sebagian lagi menimbulkan perasaan mengantuk, yang lain bisa menyebabkan rasa tenang dan nikmat sehingga bias melupakan segala kesulitan. Oleh karena efek-efek itulah beberapa remaja menyalahgunakan narkoba dan alkohol. Akan tetapi, sebagaimana semua orang pun tahu, narkoba dan alkohol itu dalam dosis yang berlebihan bisa membahayakan orang yang bersangkutan. Padahal, sifat narkoba dan alkohol itu antar lain menimbulkan ketergantungan (kecanduan) pada pemakainya. Makin besar ketergantungannya sehingga pada suatu saat tidak bisa melepaskan diri lain. Pada tahap ini remaja yang bersangkutan bisa menjadi kriminal, atau menjadi pekerja seks untuk sekedar memperoleh uang pembeli narkoba atau minuman beralkohol.

d.      Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah perilaku yang dilakukan oleh remaja yang menyimpang dari atau melanggar hukum. Kenakalan remaja ada 4 jenis (Jensen, 1985 : 417) :
1)    Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain sepeti perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain.
2)   Kenakalan yang menimbulkan korban materi seperti perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain-lain.
3)         Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain: pelacuran, penyalahgunaan obat. Di Indonesia mungkin dapat juga dimasukkan hubungan seks sebelum menikah dalam jenis ini.

Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos, mengingkari status orang tua dengan cara minggat dari rumah atau membantah perintah mereka dan sebagainya. Pada usia mereka, perilaku-perilaku mereka memang belum melanggar hukum dalam arti yang sesungguhnya karena yang dilanggar adalah status-status dalam lingkungan primer (keluarga) dan sekunder (sekolah) yang memang tidak diatur oleh hukum secara terinci. Akan tetapi, kalau kelak remaja ini dewasa, pelanggaran status ini dapat dilakukannya terhadap atasannya di kantor atau petugas hukum di masyarakat.



Langkah-Langkah Mengatasi Permasalahan Remaja

Kiat-kiat bagi remaja agar dapat mencegah dan mungkin mengatasi masalah yang terjadi pada masa remaja diantaranya:
  1. Ikuti organisasi atau perkumpulan pemuda baik yang formal (Gerakan Pramuka, Karang Taruna, dan sebagainya), maupun yang informal (kelompok pemuda RT/RW, kelompok belajar, dan sebagainya). Organisasi atau perkumpulan ini hendaknya yang bermanfaat bagi perkembangan diri sendiri maupun bermanfaat bagi khalayak umum. Bukan justru mengikuti kelompok-kelompok seperti geng, kumpulan orang begadang.
  2. Salurkan minat dan kemampuan (bakat) pada bidang-bidang tertentu. Dengan adanya kemampuan khusus ini (misalnya dalam bidang teater, musik, olahraga, baca puisi), maka seorang remaja dapat mengembangkan kepercayaan dirinya. Hal itu karena iamenjadi terpandang (mendapatkan status dimata kawan-kawannya) dengan adanya kemampuan itu.
  3. Bergabung dengan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt.
  4. Bertanya pada orang-orang terdekat, yang dipandang bijak dan dapat dipercaya dengan baik untuk memperoleh suatu informasi yang benar terhadap suatu hal yang menyangkut perkembangan diri.
  5. Hubungi dan atau mintalah bantuan konselor jika mengalami masalah yang tidak dapat dipecahkan sendiri. Baik menyangkut masalah pribadi-sosial, belajar, keluarga, karier, maupun agama.



0 komentar:

Posting Komentar